Selasa, 09 Desember 2008

pagi 10 dzulhijjah



Kurasakan Udara Pagi itu sangat dingin seolah2 menusuk sampai ke tulang2ku,seketika aku terjaga dan terbangun dari tidur indahku,kuraih jam tangan milikku di samping bantalku saat itu masih pukul 03.00 pagi,Akupun bangkit dari tempat tidurku seraya meraih kaos t-shirt merah tuk menutupi tubuhku dari hawa dingin pagi itu.Aku melangkah dan membuka tirai gorden jendela kamarku dari balik jendela itu nampak olehku di luar sana rumah berjejer dengan sangat rapi dari rumah yang paling mewah sampai rumah sangat sederhana sekali,walaupun berbeda bentuk namun semuanya sama masih kelihatan gelap,hanya beberapa lampu teras redup yang menyala ,sunyi dan belum ada aktifitas manusia di sana,kualihkan pandanganku ke angkasa nampak olehku betapa damai langit biru diatasku walaupun berselimut gelap namun nampak pesona kedamaian dan ketenangan, cerah dan berawan tipis.
Aku menghela Nafasku dalam-dalam,aku heran, mengapa aku merasakan dadaku tersa berat? seolah2 ada beban yang sangat berat menghimpitnya,kucoba menenangkan hati dan fikiranku,dengan kembali menghela nafas dalam2,berjuta kesedihan membuncah dalam dadaku,pandanganku kembali menatap hampa jauh ke luar sana yah..memandang indahnya kota jakarta di pagi hari namun tidak seindah perasaanku saat itu.
Tanpa terasa air mata menggenangi mata ini hingga tak tertahankan lagi aku memejamkan mata rapat-rapat seraya menghela nafas panjang,sakit sekali bak sebilah pedang tertancap menusuk-nusuk di batinku,bersamaan dengan itu air matakupun berlinang jatuh bercucuran dari kedua buah mataku,Kucoba tuk tenangkan perasaanku dan memikirkan apa gerangan yang membebani hati dan perasaanku saat itu,kembali kuhela nafas ini yang sesekali terkadang tidak beraturan.
Seketika sesaat kemudian "Asatafirullah Al'adzim,yah..Allah hari ini adalah tgl 9 desember 2008,bertepatan tgl 10 Dzulhijjah 1429 H" gumanku dalam hati,akupun menyadari penyebab kekalutan dalam hati ini,yah..hari ini adalah saat-saat dimana biasanya aku dan keluarga besarku merayakannya bersama-sama dan meluapkan kegembiraan berkumpul bersama dengan mereka,yah..ada banyak momen2 bahagia yang harus aku tunda di sana di rumah orang tuaku tempat aku dan saudaraku dengan bebas tertawa dalam canda dan dengan lahapnya menikmati masakan emma'ku,yang lezatnya tak tertandingi di restoran elit sekalipun karena dalam masakan itu ada bumbu 'Kasih Sayang Buat kami anak-anaknya',hmm...
Batinku mengiyakan bahwa inilah penyebab dari kesedihan yang sedari tadi menyelimuti perasaanku,ya..sekarang di kamar ini aku seorang diri jauh dari mereka,jauh dari belaian kasih sayang bapa',emma'ku,kakak dan adik2ku.
Aku masih berdiri dibalik jendela kamarku,kulayangkan pandanganku jauh ke depan terus ke depan hampa kucoba menyibak misteri takdir ilahi terhadap apa yang kualami sekarang,'adakah hikmah dibalik ini semua???'tanyaku dalam hati,air mataku mulaipun mengering karena sedari tadi aku biarkan keluar menetes sampai berkurang kesedihan ini,kesedihan yang bila kupendam bisa menggoncang jiwa dan perasaanku,yah..di pagi 10 Dzulhijjah ini aku hanya bisa mengenang semua kebahagiaan yang aku tinggalkan di sana demi cita-citaku kelak.
Seruan takbir Adzan shubuh mulai terdengar membuyarkan lamunanku tanpa kusadari satu jam lebih aku terbawa arus kesedihan ini,kututup kembali tirai jendela itu dan dengan segera kulangkahkan kaki ini tuk mengambil air wudhu,akupun bergegas menuju mushallah yang tidak jauh dari rumah tempatku ngekos Puji syukur akan hal ini,setelah shalat shubuh aku memutuskan tuk tetap berzikir dan menenangkan hati,sampai akhirnya terdengar olehku kalimat-kalimat merdu sarat makna,Takbir,tahlil dan tahmid pertanda shalat id akan segera dimulai,.
Jam saat itu menujjukkan pukul 5 pagi Hpku begergetar dan terdengar nada memanggil,kutu2p Al-Qur'anku dan kuraih Hand Phone di sebelahku,di layar itu nampak "My Mom Memanggil..."Alhamdulillah dalam hati,"Halo Assalamualaikum Na',bagaimana keadaanta' na'?" dengan lembut dan penuh kasih sayang emma'ku yang tersayang memulai pembicaraanya,"Waalaikumssalam ma',ananda baik-baik aja ",jawabku lantang dan semangat kucoba tuk menutupi kesedihan yang membayangiku tadi' aku dan beliaupun ngobrol,yah... seperti biasa dengan penuh perasaan dan kasih sayang emma'ku memberiku nasehat2 dan kata2 tertata rapi sekali terkesan tidak ada masalah sedikitpun di sana sesekali aku menjawab "iyee..Ma'",ada air mata yang kembali keluar dari pelupuk mata ini namun air mata yang berbeda tentunya,yahh..air mata kebahagiaan maka kubiarkan mengalir,kuatur nafasku sebaik mungkin dan sesekali kujauhkan HPku bila kurasakn akan ada isak,"aku harus terdengar tegar,beliau tidak harus tau apa yang senenarnya terjadi papdaku" gumanku dalam hati,dengan damai dan nyaman aku mendengarkan kata-kata itu,kata2 dari seorang ibu yang selama ini menjadi "nyawa" dalam perjuanganku mengejar matahari,mengejar cita2 dan impianku,alangkah damai kurasakan setiap penggal kata2 itu,seperti biasa setelah emma'ku,bapa'ku pun tak lupa memberi wejangan dan nasehat tentunya terkesan agak tegas namun aku tahu hatinya sebenarnya sangat lembut bak sutra,motivasi,dan semangat hidup yg beliau tuturkan sangat dalam maknanya seolah-olah mengubur keraguan dalam benakku,pa' ananda tau sebenarnya di sana ada bnyak hal yang kalian hadapi namun ketika berbicara dengan kami tak satupun nampak,namun sesunnguhnya kami anak2mu telahpun dewasa kami merasakan apa yang kalian sembunyikan,hingga terkadang kesedihan melanda jiwa kami jika sedikit saja masalah dalam usaha kami,karena yang kami fikirkan selalau adalah kalian,.seperti sebuah sebuah acara yg telah disusun setelah bapa'ku,giliran nenek,saudara2ku yg lain turut memberiku semangat seolah-olah mereka meyakinkanku bahwa walaupun jauh mereka tidak sedikitpun membiarkanku merasa seorang diri.
Setelah selesai aku pun bersandar di dinding kamarku kusadari sepenuhnya kesalahan yang telah kuperbuat tadi begitu besar Ni'mat yang Allah SWT curahkan kepadaku dengan hadirnya keluarga seperti mereka dalam hidupku,mengapakah aku masih terkadang membiarkan keraguan,kesedihan membayangiku,Yaa...Allah Terimakasih Atas Segala Ni'matmu ini dan Ampunilah dosa dan kesalahan hamba.
Dengan perasaan Khusyu' dan bahagia aku pun terharu mengikuti pelaksanaan shalat idul Adha sampai selesai di sebuah masjid yang tak jauh dari tempatku ngontrak,setiba di rumah aku segera meraih hand phone milikku,tak lama kemudian tuk kedua kalinya di pagi 10 Dzulhijjah ini,HPq berdering tanda ada panggilan masuk,kulihat dengan seksama yah..ternyata benar adanya panggilan dari seseorang yang sebenarnya sedari tadi aku nantikan,ya..dia adalah adik,sahabat deket,temen belajarku dan....entah apa namanya yang jelas dia adalah seoarang akhwat yg telah memiliki tempat spesial di hati ini dan terkadang susah tuk lupakn bayangannya walau sesaat,,.
Seulas senyum terpancar diwajahku saat kuangkat panggilannya,"Halo,,,Assalamulaikum ka',pa kabar n gmana udah shalat id blum,slamat hari raya yaa.."kusimak kata demi kata darinya,"Walaikumsslam de' kk baik2 aja baru aja selesai shalat id,mksih y, ade Fitri slmat hari raya juga ya" jawabku dengan mantap,setelah saling menyapa dan ngobrol sejenak kamipun menyudahinya,karena tentu ada banyak hal yang harus dilakukan setekah shalat id,.
Alahamdulillah segala puji bagi Allah yang maha pamurah lagi maha penyayang ,kusadari semua yah..di sini aku memang sendiri,di tengah2 kota jakarta kota metropolitan terbesar di negara ini,namun anggapan itu dulu...PAgi ini 10 Dzulhijjah membuktikan bahwa aku sebenarnya tidak sendiri ,ya..walaupun jauh namun ternyata orang2 yang sangat aku sayang dan menyayangiku ternyata masih bersamaku,pada hakekatnya mereka masih di sisiku memeberikanku pengharapan dan do'a tuk keberhasilanku kelak,.jadi megapakah aku mesti bersedih???dengan semua ini tidak ada alasan lagi bagiku,aku merasa makhluk Tuhan yang paling disayang kini,Makasih Allah, Maha besar Engkau....Amin

Jumat, 05 Desember 2008

cinta sejati

Cinta sejati takkan pernah sanggup tuk diungkapkan
Meski lewat lagu… atau lewat puisi
Cinta sejati tak mudah untuk dilukiskan
Melalui sebentuk langit biru… atau segarnya udara pagi

Cinta sejati takkan pernah bisa beranjak pergi
Meski masanya sirna… dan ceritanya tak lagi putih
Cinta sejati tak mudah untuk digoyah
Walau godaan menderu… dan kenikmatan dunia mengimaji

Hingga esok tak lagi ada
Sejak terasa waktu pertama
Hingga dunia menjadi abadi
Tak berubah semua di hati